UcapanTerima Kasih untuk Guru, Ibu-Ayah, dan Orang yang Menyayangi Kita. Ucapan Terima Kasih - Manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain, jadi sikap tolong menolong sudah menjadi hal yang biasa. Karenanya, muncullah sesuatu yang membuatmu mengungkapkan penghargaan atas bantuan yang kamu terima. Semuaorang tahu, kalau Anda punya saudara laki-laki, Anda akan berkelahi. Leonardo DiCaprio - + +213 Saudara tidak harus selalu berbicara satu sama lain- mereka bisa duduk di sebuah ruangan dan merasa nyaman sepenuhnya satu sama lain. Eiji Yoshikawa Novelis dari Jepang 1892-1962 - + +153 Apakah permata itu? Yaitu cinta yang kuat d antara saudara. Katasapaan jenis ini biasanya ditujukan pada orang yang masih mempunyai hubungan kekerabatan. Contoh kata sapaan yang menggunakan istilah kekerabatan adalah Ibu, Bapak, Kakak, Adik, Kakek, Nenek, Paman, dan Bibi. Biasanya, pemilihan kata sapaan jenis ini berbeda-beda di setiap daerah. dalammengerjakan tugas ini, kita akan dibantu oleh saudara kita di kampung ini; sapaan (yang sopan) kepada seorang dewasa yang diajak berbicara (pengganti orang kedua), dalam tulisan dapat disingkat menjadi sdr: coba saudara pikirkan masak-masak (kiasan) Ā· segala sesuatu yang hampir serupa (sejenis dsb.): serigala merupakan saudara anjing . Menurutku, agama utamanya didasarkan pada rasa takut. Sebagian merupakan ketakutan pada teror yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak diketahui, dan sebagian lain merupakan angan-angan bahwa mereka mempunyai sejenis saudara tua yang akan selalu menjaga dan menyelesaikan masalah mereka. Ketakutan adalah dasar agama takut hal-hal misterius, takut kalah, takut mati. Takut merupakan induk dari kekejian, oleh karena itu tidak mengherankan jika kekejian dan agama senantiasa berjalan Religion is based primarily upon fear. It is partly the terror of the unknown and partly as the wish to feel that you have a kind of elder brother who will stand by you in all your troubles and disputes. Fear of the mysterious, fear of defeat, fear of death. Fear is the parent of cruelty, and therefore it is no wonder if cruelty and religion have gone hand in hand. Sumber Why I Am Not a Christian 1927 ― Bertrand Russell Filsuf, ahli matematika dan Peraih Nobel sastra 1950 dari Inggris 1872-1970 Dalam komunikasi atau interaksi sosial, kita sering menemukan bahwa apa yang kita ungkapkan atau kita sampaikan kepada lawan bicara kita itu kurang difahami dengan baik. Kegagalan memahami pesan ini disebabkan beberapa faktor, antaranya ialah perbedaan usia, perbedaan pendidikan, perbedaan pengetahuan, dan lain-lain. Selain itu, faktor budaya juga berhubungan dengan bahasa. Kata sapaan atau bentuk sapaan yang terdapat dalam sistem panggilan bahasa Melayu seringkali dipanggil atau lebih dikenali sebagai kata panggilan. Kata sapaan ialah sebagai kata yang digunakan bagi menyapa seseorang. Selain itu, kata sapaan ini juga digunakan ketika berkomunikasi dan dijadikan sebagai salah satu cara bagi menghormati seseorang yang diajak berbicara dan selain itu juga ia dianggap bagi mengeratkan tali kekeluargaan dan persahabatan di antara mereka. Menurut Amat Juhari Moain 1989 10 bahawa kata sapaan dapat memanifestasikan status atau taraf dan kedudukan seseorang individu dalam hierarki sosial masyarakat yang dianggotainya. Beliau juga berpendapat bahawa masyarakat Melayu mempunyai suatu sistem sapaan dan panggilan yang tertentu. Menurutnya lagi, istilah sapaan ini tidak boleh digunakan sesuka hati ataupun sewenang-wenangnya, kerana kata sapaan itu digunakan mengikut urutan yang tertentu, yaitu urutan dari segi hubungan kekeluargaan, usia, kedudukan, pangkat serta gelaran yang selaras dengan kehidupan masyarakat Melayu. Ini dapat dilihat bahawa dengan menggunakan istilah sapaan yang betul dan baik, seseorang itu akan dapat menunjukkan rasa hormat dan dihormati sesama mereka, mempunyai budi pekerti yang baik dan beradab sopan di samping mengeratkan lagi tali silaturrahim sesama mereka. Baca Juga Konjungsi adalah Fungsi Kata Sapaan Menurut Amat Juhari Moain 1989 2 bahwa sistem sapaan atau panggilan adalah selaras dengan keadaan masyarakat Melayu yang mempunyai beberapa ciri dan juga sifat yang tersendiri dalam susun lapis masyarakat yang memberzakannya dengan masyarakat yang lain. Berdasarkan sistem sapaan itulah, seseorang itu akan mengetahui untuk menentukan kata sapaan yang sesuai mengikut kedudukan, usia, pangkat serta gelaran yang mencerminkan tentang kehidupan mayarakat Melayu. Ketika berkomunikasi ataupun berinteraksi, dalam setiap bahasa sememangnya telah menentukan norma dan juga sistem atau aturan sosial mereka. Ini adalah bertujuan untuk menilai kesopanan dan memelihara kesopanan ketika bertutur. Budaya dan adat Melayu Brunei mahupun bangsa-bangsa Melayu lainnya masih lagi mengekalkan penggunan sapaan’ atau panggilan ketika berkomunikasi. Penggunaan sistem sapaan ini merupakan salah satu cara bagi menghormati seseorang di samping bagi mengeratkan lagi hubungan kekeluargaan dan dijadikan sebagai contoh dan tauladan untuk generasi muda dan yang akan datang. Setiap puak yang terdapat di Negara Brunei Darussalam mempunyai kata sapaan yang hampir sama penggunaannya. Ada yang mengatakan bahawa sistem panggilan mempunyai hubungan di antara penggunaan bahasa Melayu dengan kebudayaan masyarakat Melayu. Dari segi kebudayaan masyarakat Melayu, penggunaan sistem sapaan ini mencerminkan kedudukan sosial seseorang dengan orang yang disapa dan orang yang menyapa. Dalam setiap sub-golongan dalam masyarakat Melayu terdapat suatu sistem sapaan yang tertentu. Penggunaan sistem sapaan tersebut adalah bagi berhubung antara anggota dalam masyarakatnya seperti sesama keluarga, kaum kerabat, rakan sejawat, ahli politik dan sebagainya. Contohnya, kata sapaan kau’ diucapkan berbeza dalam konteks budaya yang berbeza, iaitu antara puak Melayu Kedayan dan puak Tutong. Sebutan kau’ bagi puak Melayu Kedayan adalah merujuk kepada seseorang yang diajak berbicara atau bertutur dan merujuk seseorang yang lebih tua daripadanya, termasuklah kedua ibu bapa si penutur. Manakala, sebutan jiyu’ yang bermaksud kau’ bagi puak Tutong adalah merujuk kepada seseorang yang lebih muda daripada si penutur sahaja. Jika hendak menyapa seseorang yang lebih tua darinya, masyarakat puak Tutong ini akan menggunakan kata sapaan kita’. Perbezaan yang wujud antara dua puak Melayu Brunei ini akan dijelaskan kemudian dengan lebih rinci lagi. Baca Juga Teks Eksplanasi Pengertian Dan Ciri, Struktur, Kaidah, Jenis Jenis-Jenis Kata Sapaan Kata sapaan terdiri beberapan jenis, seperti berikut Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak ayah, ibu, paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona, dan sebagainya. Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat, dan lain-lain. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya. Dalam buku Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dijelaskan, kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan atau pengacuan ditulis dengan huruf kapital pada awal katanya. Yang dimaksud dengan penyapaan adalah menyapa langsung baik ketika berhadapan tatapmuka maupun melalui media seperti telepon atau media lainnya. Kegiatan menyapa langsung ini baru terjadi jika orang yang kita sapa adalah orang kedua lawan bicara, orang yang diajak berbicara, bukan orang pertama pembicara atau orang ketiga yang dibicarakan. Perhatikancontohberikut! 1 Ibu bertanya, ā€œPukul berapa Ayah akan berangkat ke Jakarta?ā€ Kata ayah pada kalimat di atas adalah kata sapaan yang digunakan sebagai penyapaan karena digunakan untuk menyapa orang kedua orang yang diajak berbicara. Kata sapaan ini harus ditulis dengan huruf kapital. Perhatikan pula penggunaan kata ayah pada kalimat berikut 2 Ayah berkata, ā€œSampaikan kepada ibu, hari ini, ayah akan terlambat pulang dari kantor.ā€ Kata ayah padakalimat 2 di atasdigunakanuntukmenyapa orang pertama diripembicarasendiri sehingga tidak termasuk sebagai penyapaan. Demikian pula dengan kata ibu pada kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan karena mengacu pada orang ketiga yang dibicarakan. Menurut EyD, penulisan kata seperti ini tidak boleh diawali dengan huruf kapital. Perhatikan lagi penggunaan kata ayah pada kalimat 3 berikut ini! 3 Kita harus menghormati ayah yang telah memperjuangkan hidup kita. Kata ayah pada kalimat 3 di atas mengacu pada orang ketiga yang dibicarakan sehingga tidak digunakan sebagai penyapaan. Kata seperti ini penulisannya juga tidak perlu diawali dengan huruf kapital. Selain sebagai penyapaan, kata sapaan yang digunakan sebagai pengacuan awal katanya juga harus ditulis dengan huruf besar, seperti pada contoh berikut ini. 4 Mereka pergi kerumah Pak Camat. 5 Esok kami akan mengunjungi Ibu Saniah yang sakit. Baca Juga 20 Contoh Teks Eksplanasi Beserta Strukturnya [LENGKAP] Contoh Kata Sapaan Bahasa Inggris Good morning Good afternoon Good evening Good night Good bye See you letter… See you tomorrow… How are you ? Very well, and you ? How is Mr…? How is Mrs…? Is Miss… well ? How are you going..? I’II see you tomorrow… Fine, thanks Good, thank Very well, thank you Very well, thanks Thank you Thank you very much Thanks How is the family..? How is your mother..? How is your father…? How is your sister..? How is your brother…? Don’t forget me… Contoh Kata Sapaan Kau Contohnya, kata sapaan kau’ diucapkan berbeda dalam konteks budaya yang berbeda. Tidak ketinggalan juga dengan puak Melayu Kedayan atau masyarakat Kedayan yang mempunyai kata sapaan kau’ yang digunakan kepada sesiapa sahaja dengan tidak mengira usia, kedudukan dan sebagainya. Kedayan menggunakan kata sapaan kau’ dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan sesiapa sahaja tanpa menghadkan penggunaannya. Begitu juga dengan Puak Tutong. Mereka mempunyai kata sapaan jiyu’ yang mempunyai makna yang sama dengan kata sapaan kau’ yang juga digunakan ketika mereka berinteraksi dengan ahli keluarga dan teman rapat. Dapatlah ditegaskan di sini, penggunaan kata sapaan kau bagi setiap puak itu tidak jauh berbeda. Baca Juga ā€œIklan Barisā€ Pengertian & Ciri – Jenis – Contoh Kata Sapaan Kau’ Bagi Puak Melayu Kedayan Kata sapaan dianggap oleh puak Melayu Kedayan sebagai nilai kebudayaan yang harus ada pada setiap penutur dan ia juga merupakan sebagai satu identiti bagi masyarakat Kedayan. Bagi masyarakat Kedayan, penggunaan kata sapaan kau’ pada seseorang adalah tidak mendatangkan sebarang kesalah fahaman jika orang yang diajak berbicara itu mempunyai kedudukan atau status yang lebih tinggi, dan lebih tua ibu bapa, orang tua-tua, bapa saudara dan sebagainya, hubungan antara penutur dan yang diajak bertutur. Mengikut adat mereka, penggunaan kata sapaan kau’ itu tidak memperlihatkan sikap yang negatif atau kurang sopan kepada orang yang lebih tua daripada mereka. Bagi masyarakat Melayu Kedayan, kata sapaan kau’ itu hanyalah sebagai alat bagi menegur seseorang. Ini tidak bermakna bahawa masyarakat Kedayan tidak mengetahui adat atau adab sopan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua dari mereka. Namun begitu, dalam budaya masyarakat Melayu Kedayan, kata sapaan kau’ itu dapat melihatkan hubungan yang akrab di antara penutur dan yang diajak bertutur. Bagi mereka hubungan kekeluargaan ini tidak terhad dan bukan hanya di rumah sahaja, tetapi juga di luar rumah dan di mana-mana sahaja mereka berada. Oleh yang demikian, bagi melancarkan perbualan antara keduanya orang yang berbicara dan yang diajak berbicara, mereka lebih selesa menggunakan kata yang terdapat dalam dialek Melayu Kedayan itu tanpa melihat latar belakang dan status orang yang dibawa berbicara. Penggunaan kata sapaan kau’ dalam komunikasi seharian mereka adalah sebagai kata yang digunakan sehari-hari dalam perbualan mereka. Penggunaan kata sapaan kau’ itu tidak lagi dilihat dari segi maknanya, malah masyarakat Melayu Kedayan melihat kata sapaan kau’ sebagai keakraban antara yang berbicara dan yang diajak berbicara. Walaupun demikian, dalam berkomunikasi masyarakat Melayu Kedayan juga menjaga intonasi nada suara ketika mereka berbicara atau berbual. Contoh perbualan masyarakat Melayu Kedayan menggunakan kata sapaan kau’ adalah seperti berikut ā€œPa kan ke mana kau?ā€ kata anak kepada bapanya. ā€œKau ni ma makan sudah?ā€ si Anak bertanya kepada ibunya. Contoh di atas melihatkan bahawa penggunaan kata sapaan kau’ juga digunakan apabila si anak berinteraksi dengan kedua ibu bapanya. Dalam penggunaan kata sapaan kau’ ini kepada oran yang diajak berbicara, sedikit sebanyak dapat melihatkan bahawa seseorang iu memberikan kepercayaan ketika komunikasi itu berlaku. Baca Juga ā€œKata Tugasā€ Pengertian & Ciri – Jenis – Contoh Kata Sapaan Kau’ Bagi Puak Tutong Kata sapaan jiyu’ yang bermaksud kau’ bagi puak Tutong adalah hanya ditujukan kepada orang yang dibawa berbicara itu seusia dengannya dan lebih muda darinya serta hanya digunakan sesama puak Tutong dengannya sahaja. Berbeza jika masyarakat puak Tutong ini berbicara dengan orang yang bukan dalam puak Tutong, mereka akan menggunakan kata sapaan kita’ sebagai tanda hormat dan beradab sopan. Namun begitu, bagi masyarakat puak Tutong yang sudah berusia lanjut terlalu tua, mereka akan tetap menggunakan kata sapaan jiyu’ kau tidak kira kepada yang lebih tua darinya, sama puak dengannya, mahupun dengan orang yang bukan puak Tutong. Di samping itu, penggunaan kata jiyu’ ini hanya dijadikan sebagai kata yang merujuk kepada orang yang sebaya dengan orang yang menegur, kawan-kawan, adk-beradik, orang yang lebih muda dan sebagainya. Manakala, hanya segelintir masyarakat puak Tutong yang bergelar dewasa dan remaja, menggunakan kata sapaan jiyu’ ketika bertutur sesama puak dengannya. Ini kerana niat mereka adalah hendak mempertahankan adat pertuturan mereka yang turun-temurun telah digunakan dalam keluarga mereka. Namun, bagi mereka yang memiliki rasa hormat dan adab sopan kepada orang yang lebih tua darinya, mereka akan lebih tertumpu kepada penggunaan kata sapaan kita’, kerana dengan menggunakan kata sapaan itu mereka berasa mereka telah dididik dengan penuh adab kesopanan dan rasa hormat oleh kedua ibu bapa mereka. Di samping mereka memanifestasikan adab Melayu yang berlandaskan Melayu Islam Beraja. Selain itu, terdapat masyarakat puak Tutong menggunakan kata sapaan kau’ berbanding menggunakan jiyu’ ketika orang yang dibawa berbicara itu adalah dalam kalangan kawan-kawan dan orang yang lebih muda dengan si penutur. Jika ingin merujuk kepada orang yang lebih tua, kata sapaan biskita’, kita’, awda’, anda’ dan sebagainya, juga digunakan oleh masyarakat puak Tutong tetapi tidak setiap masa jarang digunakan. Contohnya, jika sekiranya seseorang yang menyapa si A itu baru mengenali seseorang yang disapa si B, pada mula perbicaraan itu kata sapaan yang seringkali digunakan oleh si A ialah biskita’ dan kita’. Ini adalah bagi melihatkan rasa hormat si A kepada si B kerana belum mengenali antara satu sama lain. Jika si A menggunakan kata sapaan jiyu’ kepada si B, si A melihatnya dari segi maknanya yang melihatkan ketidaksopanan dalam merujuk kepada orang yang baru dikenali. Namun begitu, kadang-kadang orang yang mendengar atau orang yang diajak berbicara itu akan berasa tersinggung kerana berasa bahawa orang yang berbicara itu tidak menghormatinya dan jika seseorang itu sudah lama mengenali antara satu sama lain, barulah kata jiyu’ bermakna kau’ akan digunakan. Baca Juga ā€œKalimat Langsung & Tidak Langsungā€ Pengertian & Ciri – Contoh Perbincangan berdasarkan Prinsip Budaya Dan Bangsa Berdasarkan kedua fenomena di atas, terlihat bahawa bahasa dan budaya itu memiliki hubungan yang saling mengikat untuk suatu tujuan interaksi sosial sesama masyarakat. Pemahaman mengenai bahasa dan budaya merupakan suatu tujuan untuk menghindari salah dari segi ucapan dan tindakan. Pronomina kata sapaan kita’ digunakan untuk sapaan kepada si pendengar dengan hubungan sosial yang tidak intim. Sebaliknya, penggunaan pronomina kata sapaan kau’ lazim digunakan penutur bahasa jika lawan bicaranya itu adalah orang yang dekat dengannya atau sahabatnya. Mengapa ini boleh terjadi? Budaya kita mengajarkan kepada kita adat istiadat yang harus dipatuhi oleh masyarakat pemakai bahasa. Kita tidak boleh mengatakan kau’ kepada kedua orang tua kita, atau kepada saudara-saudara kita yang lebih tua dari kita. Begitu juga dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak lazim menggunakan kata sapaan kau’ untuk orang yang lebih tua dari kita. Fenomena di atas menggambarkan kepada kita bahawa ada aturan permainan bagaimana kita berkomunikasi dalam berkehidupan masyarakat yang harus kita patuhi bersama yang lazim kita sebut dengan budaya. Budaya secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kita dalam berkomunikasi. Budaya itu juga menjadi tolok ukur penggunaan bahasa dalam interaksi sosial. Fenomena lain dapat digambarkan dalam sudut pandang sapaan dalam bahasa Inggeris. Si anak dalam komuniti di negara-negara yang memiliki bahasa Inggeris sebagai bahasa pengantar mereka dalam pergaulan sehari-hari menyebutkan kata sapaan atau panggilan untuk ayahnya dengan sebutan nama saja, misalnya John dan bukannyafather atau Daddy. Namun, kita juga sering menjumpai mereka lebih suka memanggil ayah atau bapa mereka dengan sebutan father atau daddy. Kedua contoh di atas menggambarkan betapa eratnya hubungan antara bahasa dan budaya, serta bahasa mempengaruhi budaya, begitu juga sebaliknya bahwa budaya berpengaruh pada bahasa. Dalam hipotesis Sapir-Whorf dinyatakan bahawa bahasa menentukan bukan hanya budaya tetapi juga cara dan jalan fikiran manusia Allen & Corder 1973 101. Dengan perkataan lain, suatu bangsa yang berbeza bahasanya dari bangsa lain akan mempunyai jalan fikiran yang berbeza pula. Perbezaan dari segi budaya dan jalan fikiran manusia itu bermula dari perbezaan bahasa. Tanpa adanya bahasa, manusia tidak mempunyai fikiran sama sekali. Hipotesis Sapir-Whorp ini belum dapat dibuktikan sampai sekarang kerana ilmu pengetahuan menekankan satunya jalan fikiran manusia. Dalam ilmu pengetahuan, bahasa digunakan sebagai alat menyatakan fikiran. Suatu fikiran bila dinyatakan dalam satu bahasa tidak akan berbeza bila dinyatakan dalam bahasa lain. Dengan demikian, bahasa itu tidak mempengaruhi jalan fikiran, apatah lagi menentukan sebagaimana yang dinyatakan hipotesis Sapir-Whorf. Perbedaan budaya ada kaitannya dengan perbedaan bahasa. Ini dapat dilihat jika kita menterjemahkan kalimat bahasa It rains cats and dogs’ ke dalam bahasa Melayu yang bererti ā€œhujan sangat lebatā€ dan bukan ā€œhujan kucing dan anjing.ā€ Budaya Inggeris memiliki suatu realiti yang mendasari bahawa adat kebiasaan binatang seperti kucing dan anjing bila berjumpa akan saling bermusuhan. Dengan demikian, pemberian makna cats and dogs adalah suatu ungkapan yang menyatakan sesuatu yang terjadi secara terus menerus. Hal yang sama juga ada dalam bahasa Melayu. Ungkapan Saya sudah membanting tulang dariwaktu pagi hinggawaktu malam’ tidak bermakna bahawa saya ā€œmembanting tulang-tulangā€ yang ada dalam tubuh saya’. Namun, makna membanting tulang yang disepakati dan menjadi kebiasaan dalam masyarakat pemakai bahasa Melayu bererti ā€œbekerja keras.ā€Selain itu, kata meninggal dunia dalam budaya Melayu Brunei dan budaya barat memiliki perbezaan yang jelas. Untuk menyatakan orang itu sudah tidak bernyawa lagi, masyarakat Melayu Brunei memiliki beberapa kata, seperti wafat, mangkat, meninggal dunia, pulangke Rahmatullah, dan lain-lain. Dalam konteks budaya, ungkapan meninggal dunia merupakan hal yang paling lumrah dalam sejarah perjalanan kehidupan masyarakat Melayu Brunei. Hal yang berbeza terjadi dalam bahasa Inggeris. Meskipun sejarah negara-negara barat tidak luput dari pergolakan peperangan, penggunaan kata meninggal dunia diekspresikan dengan dua kata saja, iaitu die dan pass away. Pemilihan kata-kata yang sesuai untuk kepentingan interaksi sosial sangat tergantung pada budaya tempat bahasa itu digunakan. Ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Sumarjan & Partana 2002 20 bahawa bahasa sering dianggap sebagai hasil sosial atau hasil budaya, bahkan merupakan bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan itu. Sebagai hasil sosial atau budaya tertentu, bahasa merupakan wadah aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku masyarakat, wadah penyingkapan budaya termasuk teknologi yang diciptakan oleh masyarakat pemakai bahasa itu. Bahasa boleh dianggap sebagai cermin zamannya. Ertinya, bahasa itu dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat. Bahasa sebagai hasil budaya mengandungi nilai-nilai masyarakat penuturnya. Dalam bahasa Bali terdapat ungkapan berbunyi Da ngaden awak bisa’ jangan menganggap diri ini mampu mengandungi nilai ajaran agar orang jangan berasa boleh; yang kira-kira selaras dengan ungkapan dalam bahasa Jawa rumongso biso’, nanginging ora biso rumongso’ berasa mampu tetapi tidak mampu berasakan apa yang dirasakan orang lain. Sekian penjelasan artikel diatas tentang Kata Sapaan – Pengertian, Bahasa Inggris, Contoh, Ciri & Fungsi semoga dapat bermanfaat untuk seluruh pembaca VIVA – Contoh kata sapaan harus diketahui oleh setiap orang. Sebab, hal ini sangat penting untuk berkomunikasi dengan orang lain. Apalagi memakai kata sapaan juga berbeda-beda bergantung dengan orang yang kamu ajak bicara. Bahkan, kata sapaan yang akan dipakai untuk orang tua atau orang yang dihormati juga akan berbeda dengan kata sapaan yang kamu gunakan untuk rekan-rekanmu. Hal ini sangat berhubungan dengan adat -istiadat dan adat kesantunan saat bersosialisasi. Contoh kata sapaan ini berbeda-beda untuk setiap orang yang dipengaruhi dengan hubungan kekerabatan, pangkat, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa kamu memakainya dengan benar saat akan menjalin komunikasi dengan orang lain. Kata sapaan ini bisa dipakai oleh seorang diri atau kelompok dan ini juga ada yang memakai bahasa formal dan juga non formal. Maka dari itu, untuk memahami dan membuat contoh kata sapaan dalam bahasa Indonesia harus mengerti terlebih dahulu kata sapaan tersebut. Pengertian Kata Sapaan Ilustrasi bersalaman. Sebelum mengetahui tentang contoh kata sapaan, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan kata sapaan. Kata sapaan merupakan kata yang dipakai untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal atau jamak. Kalimat atau kata sapaan ini kerap digunakan di dalam sebuah penyampaian kalimat berita, baik di dalam televisi atau radio. Bukan hanya itu saja, kata sapaan juga dapat dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Sebab, kata sapaan ini ada dalam bentuk kalimat sapaan hormat, kalimat sapaan biasa, dan kalimat sapaan kasar. Sehingga kamu harus bisa memakai kata sapaan dalam kehidupan sehari-hari sesuai kegiatan yang dilakukan dan sesuai dengan lawan yang diajak bicara supaya terlihat hormat. Jenis-Jenis Kata Sapaan salaman usai salat 1. Kata Ganti PersonaKata ganti persona adalah jenis kata sapaan yang menggantikan nomina peran di dalam sebuah kelompok. Kata ganti persona ini terbagi menjadi tiga, yaitu kata ganti persona tunggal, kedua, dan jamak. Contoh kata ganti persona tunggal adalah aku, saya, dan daku. Kata ganti persona kedua dicirikan dengan kamu dan engkau. Kemudian kata ganti persona jamak, yaitu ia dan dia. Rizky, apakah dia sudah berangkat ke sekolah? 2. Nama DiriNama diri merupakan jenis kata sapaan yang merupakan nama seseorang. Misalnya adalah Adi, Budi, Galih, Dewi, Hasna, dan nama diri lainnya. Halo, Budi. Apakah kamu sudah pulih? Pagi Galih. Apakah tugas bahasa Inggris kamu sudah selesai? Selamat pagi Hasna, kamu sudah makan? 3. Istilah KekerabatanJenis kata sapaan berikutnya adalah istilah kekerabatan, seperti ibu, bapak, kayak, kakek, nenek, adik, dan lain sebagainya. Istilah kekerabatan ini tak selalu merujuk pada keluarga dengan hubungan darah, tapi dipakai secara umum dalam berkomunikasi dengan orang lain. MisalnyaSelamat pagi ibu, pagi ini kita jadi pergi ke pasar? Selamat siang bapak, semoga selalu diberikan kelancaran dalam bekerja. Malam tante, bagaimana keadaan Aurel, sudah sehat? Pagi Kak, tolong antarkan adik ke mall. 4. Gelar dan PangkatBerikutnya adalah kata sapaan yang berdasarkan pada gelar atau pangkat yang dimiliki oleh seseorang. Contohnya adalah kapten, komandan, pelatih, dokter, dan lain sebagainya. Selamat pagi dok, bagaimana keadaan kakak ipar saya? Siang pak guru, apakah anak saya mendapatkan nilai yang bagus? Selamat siang pak polisi, semangat dalam menjalankan tugas negara! 5. Bentuk NominalKata sapaan bentuk nominal mempunyai bentuk N nominal + ku. Seperti kata Tuhanku, sayangku, kekasihku, dan lain sebagainya. Sayangku, kamu jangan lupa untuk makan malam! Yaa Tuhanku semoga aku diberikan kemudahan dalam mengerjakan tugas kuliah. 6. Kata DeiksisKata deiksis sebagai kata sapaan yang merupakan kata petunjuk. Kata deiksis merupakan kata yang referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, bergantung pada siapa yang menjadi pembicara juga waktu dan tempat kata itu diucapkan. Misalnya adalah kata deiksis sebagai sini atau situ. Barangnya ada di sini! 7. Nomina LainJenis kata sapaan berikutnya adalah kata sapaan nomina lain. Misalnya adalah nomina lain tersebut adalah tuan dan nyonya. Tuan, tolong beri saya uang untuk makan hari ini! Nyonya sangat cantik hari ini. 8. Ciri NolKata sapaan dari ciri nol atau zero ini adalah sapaan yang tidak lagi diiringi dengan bentuk kata sapaannya. Misalnya adalah kata sapaan sudah mau pergi?’ Kata sapaan ini dipakai untuk bertanya kepada seseorang, tapi tidak ada bentuk kata sapaan dalam kalimatnya. Pergi sekarang atau nanti? Ayo berangkat! Cara Menulis Contoh Kata Sapaan Ilustrasi mengobrol. Pemakaian kata sapaan ini sangat erat kaitannya dengan sebuah adat istiadat yang berlaku di sebuah tempat, adat kesantunan, dan situasi serta kondisi saat tengah melangsungkan percakapan. Maka dari itu, kaidah ini juga kerap terkalahkan dengan adat kebiasaan yang berlaku di sebuah tempat bahasa Indonesia tersebut tumbuh dan berkembang. Akan tetapi, harus diingat bahwa dalam hal ini cara penulisan kata kekerabatan yang dipakai adalah kata sapaan yang ditulis dengan memakai huruf kapital di awal kata. Dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD sudah dijelaskan tentang cara untuk menulis kata sapaan tersebut adalah berikut ini. 1. Huruf kapital ini dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya adalah saudara, bapak, ibu, kakak, paman, dan lainnya yang digunakan dalam penyapaan atau juga pengacuan. Misalnya dalam kalimat berikut ini. Berapa harganya, Pak / Bu/ Kak / Bang? 2. Huruf kapital digunakan sebagai kata ganti Anda. MisalnyaSaat ini Anda kuliah di mana? Contoh Kata Sapaan Kencang dengan pasangan. Selamat malam, Bu. Silakan duduk di sebelah kiri. Hai, Sayang. Kamu tambah gendut saja setelah Puasa. Hei, Ki. Kamu mau ikut liburan, tidak? Halo, sobat. Apakah kamu sudah sarapan pagi ini? Oh hai, Aurel. Lama kita tidak bertemu, ya. Sore, Pak. Apakah Ananda ada di rumah? Halo, Mutiara. Wah, kamu sudah dewasa, ya. Hai, semuanya. Farah sudah kembali dari pikniknya. Halo, Cantik. Sudah ada perubahan dalam percintaanmu belum? Selamat malam, Bapak, Ibu, dan para tamu undangan semuanya. Selamat siang, para pendengar yang budiman. Hai, pemirsa. Berjumpa lagi dengan kami di acara yang mengupas berbagai berita dan informasi selebritis. Eddy Soeparno Dipuji Warganet Usai Semprot Bos Smelter China yang Tak Bisa Bahasa Indonesia Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno banjir pujian usai videonya viral saat menegur pengusaha smelter karena tak bisa bahasa Indonesia. 9 Juni 2023 Kak memiliki 4 adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kak dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang termasuk juga ke dalam kependekan. Kak Nomina kata benda Kata sapaan kepada saudara tuaTiruan bunyi orang tertawa terbahak-bahak bunyi itik dan sebagainyaKakakSaudara tua Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata kak adalah kata sapaan kepada saudara tua. Arti lainnya dari kak adalah tiruan bunyi orang tertawa terbahak-bahak bunyi itik dan sebagainya.

kata sapaan kepada saudara tua